
Termapan – Kabar duka datang dari dunia politik di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, Eny Soedarwati, dikabarkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah umrah. Kejadian tragis ini terjadi setelah bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Arab Saudi.
Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Umar, menyampaikan bahwa insiden tersebut terjadi dalam perjalanan dari Madinah menuju Makkah. Ia menjelaskan bahwa bus yang membawa rombongan jamaah umrah mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah truk. Akibat tabrakan tersebut, bus terguling dan kemudian terbakar.
Informasi mengenai kecelakaan ini diterima Umar pada Kamis (20/3) sekitar pukul 19.30 WIB. Ia mengungkapkan bahwa kabar pertama datang dari saudara sepupu yang turut serta dalam rombongan bersama Eny Soedarwati. Awalnya, sepupunya memberi tahu bahwa istrinya menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan itu. Selang 30 menit kemudian, kabar duka lainnya menyusul, menyatakan bahwa Eny Soedarwati juga menjadi korban dalam insiden tragis tersebut.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan yang melibatkan jamaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI juga telah mengonfirmasi bahwa enam warga negara Indonesia (WNI) wafat dalam kecelakaan serupa.
Sebagai salah satu kader terbaik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Eny Soedarwati dikenal aktif dalam dunia politik dan memiliki peran penting di Bojonegoro. Selain menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro dari Fraksi PKB, ia juga dipercaya sebagai Ketua DPC Perempuan Bangsa Bojonegoro.
Abdullah Umar mengungkapkan bahwa kehilangan Eny merupakan pukulan berat bagi partainya. Oleh karena itu, DPC PKB Bojonegoro mengimbau kepada seluruh jajaran DPC dan DPAC untuk melaksanakan Shalat Gaib guna mendoakan Eny Soedarwati serta korban lainnya yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Sebelum kepergiannya, komunikasi terakhir antara Abdullah Umar dan Eny Soedarwati terjadi pada 16 Maret 2025. Saat itu, Eny sedang menjalankan tugas sebagai ketua panitia pelaksana dalam acara Safari Ramadan yang diadakan oleh DPW PKB Jawa Timur di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pernyataannya, Abdullah Umar menggambarkan Eny sebagai seorang politisi perempuan yang memiliki semangat tinggi serta tanggung jawab besar dalam menjalankan tugasnya. Ia berharap segala amal ibadah yang telah dilakukan Eny dapat diterima oleh Allah SWT dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di surga.
Kehilangan Eny Soedarwati tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan rekan-rekannya di DPRD Bojonegoro, tetapi juga oleh masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi. Kontribusinya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Bojonegoro selama menjabat di legislatif telah meninggalkan jejak yang berarti.
Duka mendalam pun dirasakan oleh jajaran PKB serta para pendukungnya. Kepergian seorang figur yang begitu aktif dalam kegiatan sosial dan politik ini menjadi kehilangan besar bagi dunia perpolitikan lokal.
Hingga kini, pihak keluarga serta kolega masih menunggu informasi terkait proses pemulangan jenazah Eny Soedarwati ke Indonesia. Semua pihak berharap agar seluruh proses dapat berjalan dengan lancar, sehingga almarhumah bisa dikebumikan di tanah kelahirannya dengan layak.
Kecelakaan yang menimpa rombongan umrah ini menjadi pengingat bahwa perjalanan ibadah ke Tanah Suci harus tetap mengutamakan keselamatan. Pihak terkait diharapkan dapat terus meningkatkan pengawasan serta memastikan fasilitas transportasi bagi jamaah umrah berada dalam kondisi yang aman.
Masyarakat Bojonegoro, khususnya para kolega dan sahabat Eny Soedarwati, akan selalu mengenang jasa-jasanya. Doa terbaik terus dipanjatkan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.