![Chris Columbus berbagi kisah di balik pembuatan "Home Alone"](https://termapan.com/wp-content/uploads/2024/12/Chris-Columbus-berbagi-kisah-di-balik-pembuatan-Home-Alone.jpg)
Termapan – Sutradara Chris Columbus, yang terkenal dengan film “Home Alone” dan “Home Alone 2: Lost in New York”, baru-baru ini mengungkapkan cerita menarik di balik pembuatan film ikonik tersebut. Dalam wawancara untuk podcast Awards Chatter yang dipandu oleh The Hollywood Reporter, Columbus mengungkapkan bagaimana sebuah pertemuan dengan aktor Chevy Chase dan sebuah naskah film lainnya membawanya ke dunia film Natal yang sangat populer itu.
Segalanya bermula ketika John Hughes, produser dan penulis asal Chicago, mengirimkan naskah film National Lampoon’s Christmas Vacation kepada Columbus dengan harapan sang sutradara akan mengarahkan proyek tersebut. Columbus yang tengah mencari proyek baru setelah serangkaian kegagalan film di box office, menerima tawaran tersebut dengan antusias. Namun, pertemuannya dengan bintang utama film tersebut, Chevy Chase, tidak berjalan lancar.
Columbus mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Chase terasa canggung dan sang aktor tampak tidak tertarik dengan proyek tersebut. Meskipun ada upaya untuk memperbaiki situasi dengan makan malam bersama, pertemuan lanjutan tidak membuahkan hasil yang lebih baik. Menyadari bahwa situasi tersebut tidak akan membaik, Columbus akhirnya memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut. Dia merasa tidak yakin akan mendapatkan kesempatan lain untuk menyutradarai film.
Namun, seminggu setelah keputusan tersebut, John Hughes memberikan Columbus sebuah naskah baru yang berjudul Home Alone. Naskah tersebut ternyata merupakan karya tulisannya sendiri, dan Hughes dengan serius ingin merekrut Macaulay Culkin, yang masih muda saat itu, untuk memerankan tokoh utama, Kevin McCallister. Meskipun awalnya ragu, Columbus akhirnya setuju untuk bertemu dengan lebih dari 300 anak yang dia anggap sebagai kandidat yang tepat untuk peran tersebut. Tetapi, ketika dia bertemu kembali dengan Macaulay Culkin, semuanya menjadi jelas—pertemuan tersebut terasa magis.
Selain itu, Columbus juga berbicara mengenai salah satu perdebatan yang sering dibicarakan oleh penggemar film Home Alone, yaitu mengenai bagaimana keluarga McCallister mampu memiliki rumah besar dan mewah di Chicago. Menurut Columbus, ini adalah hal yang sempat dibicarakan bersama John Hughes. Mereka sepakat untuk memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang dimiliki oleh anggota keluarga McCallister. Tokoh Kate McCallister, yang diperankan oleh Catherine O’Hara, digambarkan sebagai seorang perancang busana sukses, yang terlihat dari manekin-manekin di ruang bawah tanah rumah mereka. Namun, mengenai pekerjaan tokoh Peter McCallister, yang diperankan oleh John Heard, Columbus mengakui bahwa dirinya tidak bisa memastikan secara detail.
Berdasarkan pengamatan Hughes, Peter McCallister bisa saja bekerja di bidang periklanan, meskipun tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini. Di tengah banyaknya spekulasi yang beredar di internet mengenai keterkaitan keluarga McCallister dengan dunia kejahatan terorganisasi, Columbus menegaskan bahwa ini tidaklah benar. “Bukan kejahatan terorganisasi,” kata Columbus, meskipun pada waktu itu Chicago memang dikenal dengan banyaknya kelompok kejahatan terorganisasi.
Selain itu, Columbus juga mengenang salah satu audisi menarik yang terjadi untuk film Home Alone. Aktor komedian Chris Farley, yang terkenal dengan penampilannya yang kocak, sempat mengikuti audisi untuk peran Sinterklas di film tersebut. Namun, menurut Columbus, Farley tidak dalam kondisi terbaiknya saat itu, sehingga para pembuat film terpaksa menolaknya. Meski begitu, hubungan baik antara Columbus dan Farley tetap terjalin setelah audisi tersebut.
Cerita-cerita ini memperlihatkan bagaimana perjalanan pembuatan Home Alone tidaklah semulus yang dibayangkan, namun akhirnya berbuah manis dengan kesuksesan besar yang mencetak film ini sebagai salah satu film Natal paling ikonik dalam sejarah perfilman. Keterlibatan para aktor dan proses kreatif yang penuh tantangan membuat film ini tetap dikenang oleh banyak generasi hingga kini.