Termapan – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah memastikan bahwa seluruh korban luka dalam kecelakaan bus rombongan jamaah umrah di Arab Saudi telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat. Pernyataan ini disampaikan oleh Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, saat dihubungi dari Jakarta pada Jumat (22/3).
Menurut Yusron, informasi mengenai kecelakaan tersebut diterima oleh KJRI Jeddah pada Rabu (19/3) sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB. Insiden itu terjadi di Wadi Qudeid, sebuah wilayah yang terletak di antara Madinah dan Mekkah, sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah.
Setelah menerima laporan tersebut, KJRI Jeddah langsung mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke lokasi kejadian. Selain itu, koordinasi segera dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk otoritas setempat, rumah sakit yang merawat korban, tour leader, Perwakilan Kementerian Haji, Muassasah, serta perusahaan bus yang terlibat dalam insiden tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan kondisi para korban serta memberikan bantuan yang diperlukan.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah jamaah umrah asal Indonesia yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut mencapai 20 orang. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara sisanya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia juga telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama serta agen perjalanan umrah yang memberangkatkan jamaah tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh data lengkap mengenai para korban, termasuk identitas mereka serta keluarga yang berada di Indonesia.
Sebagai bentuk kepedulian, Kemlu RI telah menghubungi keluarga korban untuk menyampaikan kabar duka mengenai kejadian ini. Dalam pernyataan resmi, Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya enam jamaah umrah asal Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memberikan bantuan kepada korban yang mengalami luka-luka.
Insiden kecelakaan ini kembali mengingatkan akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan umrah. Selain memastikan kesiapan fisik sebelum berangkat, jamaah juga diimbau untuk memperhatikan aspek keselamatan selama berada di Tanah Suci, termasuk saat dalam perjalanan antara kota-kota suci seperti Mekkah dan Madinah.
Hingga saat ini, pihak berwenang Arab Saudi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan bus tersebut. Sementara itu, upaya untuk membantu proses pemulangan jenazah korban yang meninggal dunia juga tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui KJRI Jeddah.
Dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan yang melibatkan rombongan jamaah umrah cukup sering terjadi di Arab Saudi, mengingat tingginya jumlah jamaah yang melakukan perjalanan darat antara kota-kota suci. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap transportasi yang digunakan oleh jamaah guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.