Termapan – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kembali meluncurkan program penataan pedagang asongan di kawasan wisata Ancol. Penataan ini dilakukan di area Beach Pool dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang asongan sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung kawasan wisata tersebut. Program ini dimulai pada 16 Desember 2024 dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi para pedagang yang berjualan di Ancol.
Ariyadi Eko Nugroho, Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, menjelaskan bahwa melalui program penataan ini, Ancol menyediakan berbagai fasilitas gratis bagi pedagang asongan yang terdaftar. Fasilitas yang diberikan antara lain tempat berjualan yang lebih strategis, seragam khusus, serta modal untuk barang dagangan tanpa biaya. Dengan demikian, pedagang dapat fokus berjualan tanpa harus memikirkan biaya operasional yang memberatkan. Seluruh keuntungan dari hasil penjualan sepenuhnya menjadi milik pedagang, yang kemudian diserahkan setiap hari setelah aktivitas berjualan selesai.
Hingga saat ini, sekitar 30 pedagang asongan yang sebelumnya sudah berjualan di Ancol telah mendaftar untuk mengikuti program penataan ini. Eko berharap, program ini dapat memberikan manfaat ganda, baik bagi pedagang maupun bagi pengunjung. Di satu sisi, pengunjung akan menikmati suasana yang lebih nyaman di kawasan wisata tersebut, sementara di sisi lain, pedagang dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan berjualan di tempat yang lebih strategis dan mendapatkan dukungan dari Ancol.
Salah satu area yang menjadi fokus utama penataan adalah area Beach Pool. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung yang datang berwisata, sambil memberikan peluang bagi pedagang asongan untuk “naik kelas”. Penataan ini juga mencerminkan komitmen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dalam memberikan kesempatan bagi pedagang kecil untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan adanya penataan yang lebih terorganisir, diharapkan kualitas pelayanan dan pengalaman berwisata di Ancol dapat meningkat.
Namun, dalam proses penataan ini, tidak semua pedagang asongan langsung bergabung dalam program. Pada Rabu, 25 Desember 2024, beberapa pedagang yang belum mengikuti program penataan tetap mencoba berjualan di area Beach Pool. Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, petugas Ancol melakukan penggeseran gerobak-gerobak pedagang yang belum terdaftar ke area Pantai Lagoon pada Kamis, 26 Desember 2024. Lokasi Pantai Lagoon terletak bersebelahan dengan Beach Pool, sehingga masih memungkinkan pedagang untuk berjualan di area tersebut tanpa mengganggu kenyamanan pengunjung di Beach Pool.
Eko menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk komitmen Ancol untuk memberikan ruang bagi semua pedagang asongan untuk tetap mencari penghasilan. Pedagang yang belum bergabung dalam program penataan ini tetap diperbolehkan untuk berjualan di area lain seperti Pantai Indah, Festival, Danau Monumen, dan berbagai area timur Ancol lainnya. Kebijakan ini memastikan bahwa pedagang tetap memiliki kesempatan untuk berjualan dan memperoleh pendapatan, sambil tetap menjaga ketertiban di kawasan wisata.
Melalui penataan yang lebih terstruktur dan fasilitas yang mendukung, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk berharap dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Program ini menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pedagang kecil di Ancol, serta memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pengunjung yang datang menikmati wisata di kawasan ini.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Ancol berencana untuk terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap program ini, agar dapat terus meningkatkan efektivitas dan manfaatnya bagi pedagang dan pengunjung. Dengan demikian, penataan ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan yang baik dan memberikan dampak positif bagi perkembangan kawasan wisata Ancol di masa mendatang.
