Taliban Klaim 46 Orang Tewas Akibat Serangan Bom Jet Tempur Pakistan di Paktika

Taliban Klaim 46 Orang Tewas

Termapan – Pemerintahan Taliban di Afghanistan mengungkapkan bahwa serangan bom yang dilakukan oleh jet tempur Pakistan pada 24 Desember 2024 telah menyebabkan sedikitnya 46 orang tewas di Provinsi Paktika, yang terletak di bagian timur Afghanistan. Menurut Mullah Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara pemerintahan sementara Taliban, pesawat tempur Pakistan membombardir empat lokasi di distrik Barmal pada malam tersebut.

Akibat serangan udara ini, 46 orang dilaporkan tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, serangan tersebut juga mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah rumah di daerah tersebut. Laporan ini disampaikan oleh kantor berita Bakhtar yang dikelola oleh pemerintahan Taliban. Pengeboman ini semakin memperburuk ketegangan yang sudah berlangsung antara Afghanistan dan Pakistan, terutama setelah serangan udara pertama yang dilakukan Pakistan pada Maret 2024, yang juga menuai kecaman keras dari pemerintah Taliban.

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengeluarkan pernyataan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan serangan semacam ini terjadi tanpa perlawanan. “Mempertahankan wilayah merupakan hak yang tidak dapat dicabut,” tegas kementerian tersebut. Pemerintah sementara Afghanistan menganggap tindakan tersebut sebagai serangan yang “tidak beralasan” dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara mereka.

Hingga saat ini, pemerintah Pakistan yang berpusat di Islamabad belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim yang dibuat oleh pemerintah Taliban. Meski demikian, beberapa laporan media yang mengutip pejabat keamanan Pakistan secara anonim mengungkapkan bahwa serangan udara ini sebenarnya ditujukan pada kamp-kamp militan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP). Pakistan sendiri selama ini menuding pemerintah Afghanistan gagal untuk menanggulangi kelompok militan TTP, yang dikatakan beroperasi dari wilayah Afghanistan.

Kelompok militan TTP diketahui sering melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan, terutama di wilayah perbatasan, dalam beberapa bulan terakhir. TTP, yang merupakan kelompok terlarang di Pakistan, telah meningkatkan aktivitasnya, menyebabkan ketegangan lebih lanjut antara kedua negara. Pemerintah Kabul, di sisi lain, membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak melindungi militan dari TTP.

Ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan ini sudah berlangsung lama, terutama sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Pakistan khawatir bahwa wilayah Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban menjadi tempat persembunyian bagi berbagai kelompok militan yang beroperasi melintasi perbatasan kedua negara. Serangan udara yang dilakukan oleh Pakistan ini menambah panjang daftar ketegangan yang ada, dan memberikan gambaran betapa rumitnya hubungan bilateral kedua negara yang berbatasan langsung.

Meskipun pemerintah Taliban telah mengajukan protes resmi, pihak Pakistan belum memberikan penjelasan lebih lanjut tentang tujuan serangan tersebut. Pakistan terus menganggap TTP sebagai ancaman serius bagi keamanan nasional mereka, sementara Kabul merasa bahwa serangan-serangan semacam ini semakin memperburuk situasi di negara yang sudah dilanda ketidakstabilan sejak kejatuhan pemerintahan sebelumnya.

Serangan ini menunjukkan bagaimana ketegangan politik dan militansi lintas negara di kawasan Asia Selatan semakin memengaruhi kehidupan warga sipil yang tak bersalah. Bagi Afghanistan, serangan-serangan ini bukan hanya soal serangan militer, tetapi juga soal menghormati kedaulatan mereka sebagai negara yang tengah berusaha untuk membangun kembali dari situasi yang sangat sulit. Sementara itu, bagi Pakistan, serangan terhadap TTP dianggap sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keamanan negara mereka, meskipun hal ini menimbulkan dampak serius bagi rakyat Afghanistan.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *