
Termapan – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melaporkan bahwa program Gerakan Pangan Murah (GPM) telah mendapat respons positif dari masyarakat. Program ini dinilai sangat membantu warga karena memungkinkan mereka mendapatkan berbagai bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan di pasaran.
Saat meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di Kelurahan Dandangan, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyampaikan bahwa GPM diadakan sebagai pelengkap dari Operasi Pasar Murah (OPM) yang sebelumnya telah dijalankan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri. Program ini dirancang khusus untuk masyarakat yang memiliki KTP Kota Kediri, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh warga setempat.
Dalam pelaksanaannya, Pemkot Kediri menggandeng berbagai pihak, termasuk Bulog dan PG Pesantren Baru, untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok. Kolaborasi ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan, terutama selama Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan adanya GPM, masyarakat diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Sebanyak lima lokasi telah disediakan sebagai tempat pelaksanaan program ini, yakni di Gedung Panti PKK Kelurahan Bandar Kidul, Kantor Kelurahan Bangsal, Kantor Kelurahan Campurejo, Kantor Kelurahan Dandangan Lama, serta Ngronggo Sport Art Center. GPM mulai digelar sejak 17 Maret 2025 dengan jadwal yang bergantian di tiap lokasi.
Pemerintah Kota Kediri mengingatkan agar masyarakat membeli bahan pokok secara bijak dan tidak berlebihan. Vinanda Prameswati menegaskan bahwa stok kebutuhan pangan telah dipastikan dalam kondisi aman selama Bulan Ramadhan hingga setelah Idul Fitri, berdasarkan hasil koordinasi dengan Bulog. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat mengganggu distribusi kepada warga lainnya.
Berbagai komoditas bahan pokok dijual dengan harga yang lebih terjangkau dalam program ini. Beberapa di antaranya adalah beras premium kemasan 5 kilogram yang dijual seharga Rp74.000, beras SPHP kemasan 5 kilogram Rp57.000, serta beras kemasan 3 kilogram Rp43.500. Selain itu, minyak goreng tersedia dengan harga Rp18.500 per liter, gula pasir Rp15.000 per kilogram, serta telur ayam Rp24.000 per kilogram. Sayuran juga dapat dibeli seharga Rp5.000 per bungkus, sementara ikan lele dijual Rp20.000 per kilogram dan ikan nila marinasi Rp13.000 per bungkus.
Antusiasme warga terhadap program ini sangat tinggi. Salah satu warga Kelurahan Dandangan, Tya, mengaku senang bisa berbelanja bahan pokok dengan harga yang lebih murah. Ia menyebutkan bahwa harga telur di pasar masih berkisar antara Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram, sedangkan di GPM harganya lebih terjangkau. Hal ini sangat membantunya dalam mengelola kebutuhan rumah tangga selama Ramadhan.
Dalam pelaksanaan program ini, beberapa pejabat daerah turut hadir, termasuk Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Moh Ridwan, serta Pimpinan Perum Bulog Kancab Kediri, Imam Mahdi. Selain itu, Manajer Keuangan PG Pesantren Baru, Andreas, Direktur Perumda Pasar Joyoboyo Kediri, Djauhari Luthfi, serta Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Kediri, Tetuko Erwin, juga ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Dengan adanya program Gerakan Pangan Murah, diharapkan masyarakat Kota Kediri dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Pemerintah setempat juga berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pasokan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.