Gibran Rakabuming Raka Tinjau Proyek Bendungan Jlantah untuk Ketahanan Pangan dan Energi Terbarukan

Wapres Gibran Rakabuming Raka tinjau Bendungan Jlantah

Termapan – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan ke Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Jumat, 26 Desember 2024. Bendungan yang tengah dalam tahap penyelesaian ini diproyeksikan untuk menjadi infrastruktur multifungsi yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam sektor pertanian, pengendalian banjir, serta pengembangan energi terbarukan. Gibran berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu sehingga memberikan manfaat maksimal bagi petani dan masyarakat sekitar.

“Saya berharap proyek Bendungan Jlantah selesai tepat waktu, sehingga para petani dapat segera meningkatkan hasil produksi, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” ujar Gibran dalam keterangan resmi yang diterima oleh Sekretariat Wakil Presiden.

Bendungan Jlantah, yang terletak di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, memiliki kapasitas tampung mencapai 10,97 juta meter kubik dan luas genangan sekitar 50,45 hektare. Proyek ini dirancang untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kualitas irigasi yang dapat mengaliri lahan pertanian seluas 1.494 hektare. Selain itu, bendungan ini juga memiliki peran penting dalam pengendalian banjir, dengan kemampuan menampung air sebesar 70,33 meter kubik per detik dan dapat melindungi lahan seluas 87 hektare dari risiko banjir.

Keberadaan Bendungan Jlantah juga diproyeksikan dapat berkontribusi terhadap pengembangan energi terbarukan. Proyek ini memiliki potensi untuk menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hingga 0,625 MW, yang akan memperkaya diversifikasi sumber energi di Indonesia. Tak hanya itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pariwisata, yang tentunya akan memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat.

Wapres Gibran dalam kunjungannya memastikan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah yang dimulai sejak 2018 ini hampir rampung dengan persentase penyelesaian mencapai 98,55%. Ia mengapresiasi progres yang telah dicapai dan menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian yang berkelanjutan. Menurut Gibran, keberadaan bendungan ini juga merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, yang kian mendesak untuk ditangani.

“Keberlanjutan sumber daya air sangat penting untuk mendukung sektor pertanian kita. Selain itu, bendungan ini juga merupakan langkah penting dalam memitigasi dampak perubahan iklim yang semakin nyata,” ujar Gibran menyoroti pentingnya peran bendungan ini dalam mendukung ketahanan pangan dan mitigasi bencana.

Gibran juga menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi, khususnya melalui pengembangan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin terbatas dan berdampak buruk bagi lingkungan.

“Salah satu tujuan utama pembangunan bendungan ini adalah untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia, guna memperkuat ketahanan energi nasional,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian Pekerjaan Umum, Maryadi Utama, yang memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan proyek bendungan ini. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum juga optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai target dan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dalam hal ketahanan pangan, pengelolaan air, dan energi terbarukan.

Proyek Bendungan Jlantah menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur yang mendukung kesejahteraan masyarakat serta menciptakan solusi terhadap masalah yang dihadapi daerah, seperti banjir dan krisis air. Dengan rampungnya proyek ini, diharapkan masyarakat sekitar dapat merasakan manfaatnya secara langsung dalam bentuk peningkatan ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *