PBB Mengecam Serangan Israel di Yaman: Guterres Serukan Perlindungan Warga Sipil

Antonio Guterres mengecam serangan udara Israel

Termapan – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam keras peningkatan ketegangan yang terjadi antara Yaman dan Israel, khususnya terkait serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Sana’a, Yaman. Guterres mengungkapkan keprihatinannya terhadap eskalasi kekerasan ini dan menyerukan perlindungan bagi warga sipil serta pekerja kemanusiaan yang terjebak dalam konflik tersebut. Serangan ini menambah ketegangan yang sudah ada antara gerakan Houthi di Yaman dan Israel.

Pada Kamis, 26 Desember 2024, sumber pemerintah lokal di Yaman mengonfirmasi kepada RIA Novosti bahwa Bandara Internasional Sana’a, Pangkalan Udara al-Daylami, serta wilayah Provinsi Hudaydah menjadi sasaran serangan udara yang diduga diluncurkan oleh Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka memang telah menyerang beberapa target di Yaman sebagai respons terhadap ancaman yang ditujukan kepada mereka oleh kelompok Houthi.

Serangan udara Israel ini semakin memperburuk situasi yang sudah genting di wilayah tersebut, dengan dampak yang langsung terasa pada operasi kemanusiaan di Yaman. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, melaporkan bahwa salah satu serangan udara Israel merusak bangunan yang hanya berjarak beberapa meter dari pesawat yang ia tumpangi bersama delegasi PBB. Hal ini semakin menunjukkan betapa rentannya keselamatan para petugas kemanusiaan yang berada di daerah tersebut.

Dalam pernyataannya, Guterres menekankan bahwa serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Sana’a, pelabuhan Laut Merah, dan pembangkit listrik di Yaman sangat mengkhawatirkan. Ia mengutuk keras aksi tersebut, yang mengakibatkan banyak korban jiwa, dengan laporan awal menyebutkan setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka. PBB juga mencatat bahwa serangan tersebut menambah risiko serius terhadap keberlanjutan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Yaman yang terperosok dalam perang saudara yang berlangsung lebih dari lima tahun.

Sekretaris Jenderal PBB tersebut mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk mematuhi hukum internasional, terutama dalam perlindungan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa infrastruktur sipil, seperti bandara dan pelabuhan yang digunakan untuk distribusi bantuan, harus dilindungi dan tidak boleh menjadi sasaran serangan. Selain itu, pekerja kemanusiaan yang berusaha membantu warga sipil dalam situasi darurat harus dijaga keselamatannya dan tidak boleh dijadikan target.

Eskalasi ketegangan antara kelompok Houthi di Yaman dan Israel semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok Houthi yang juga dikenal dengan sebutan Ansar Allah, semakin sering meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) ke wilayah Israel. Hal ini merupakan respons dari pihak Houthi terhadap serangan udara yang dilakukan Israel di Yaman. Serangan balasan ini semakin memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh di kawasan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, hampir setiap hari kelompok Houthi melancarkan serangan ke wilayah Israel, meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah dilanda konflik. Tindakan ini memicu respons keras dari Israel, yang melanjutkan serangan udara mereka ke berbagai lokasi di Yaman, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung lama.

PBB mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam konflik ini menghentikan tindakan kekerasan yang merugikan warga sipil dan mengganggu jalannya bantuan kemanusiaan. Guterres juga menegaskan pentingnya penyelesaian damai untuk menghindari lebih banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, yang hanya akan memperburuk penderitaan rakyat Yaman yang sudah lama terperangkap dalam perang saudara.

Kecaman dari PBB ini mencerminkan kekhawatiran internasional terhadap dampak yang ditimbulkan oleh peningkatan ketegangan ini, yang dapat memperburuk kondisi di Yaman, serta berpotensi menyebar ke kawasan yang lebih luas. Dalam konteks ini, penting bagi negara-negara besar dan organisasi internasional untuk mendesak penghentian serangan dan mencari solusi diplomatik yang dapat mengakhiri konflik ini secara damai.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *