
Termapan – Pemanfaatan teknologi digital yang semakin luas menuntut masyarakat, termasuk pelajar di sekolah Islam dan pesantren, untuk lebih bijak dalam menggunakannya. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, Wijaya Kusumawardhana, mengajak seluruh insan pendidikan Islam agar tidak terjebak dalam penyebaran konten negatif seperti pornografi dan perjudian daring. Dalam acara yang diadakan di Jakarta Selatan pada Selasa, ia menyampaikan bahwa sikap Rasulullah dapat dijadikan pedoman dalam berinteraksi dengan teknologi digital.
Menurut Wijaya, empat sifat Rasulullah, yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas), harus diterapkan dalam penggunaan teknologi agar menghasilkan manfaat yang positif. Ia menegaskan bahwa konten yang disebarkan harus mengandung kebenaran agar tidak menyesatkan siapa pun yang menerimanya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, bukan sekadar konsumsi hiburan semata. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan masyarakat serta mendukung perkembangan ekonomi bangsa.
Wijaya menekankan bahwa dalam era transformasi digital, masyarakat harus lebih cermat dalam memilah informasi. Penyebaran konten yang tidak benar dapat memberikan dampak buruk, terutama bagi generasi muda yang semakin terhubung dengan dunia digital. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar setiap individu yang aktif di dunia digital bertanggung jawab atas informasi yang mereka bagikan.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengapresiasi peran Huawei dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, kontribusi Huawei tidak hanya sebatas penjualan produk di pasar Indonesia, tetapi juga turut serta dalam membangun masyarakat digital yang sehat, khususnya di kalangan santri.
Sementara itu, Kementerian Agama Republik Indonesia menyambut baik inisiatif yang dilakukan Huawei. Direktur pada Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Basnang Said, menyatakan bahwa upaya tersebut sangat membantu digitalisasi di lembaga pendidikan Islam. Digitalisasi ini dinilai dapat memberikan akses lebih luas bagi santri dan pelajar pesantren untuk mendapatkan ilmu yang lebih beragam serta memperluas wawasan mereka dalam dunia pendidikan modern.
Selain itu, apresiasi juga datang dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sekretaris Jenderal Kementerian Dikdasmen, Suharti, menyampaikan bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, terutama di pondok pesantren. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih maju dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, penting bagi masyarakat untuk menggunakannya secara cerdas dan bertanggung jawab. Teknologi tidak hanya menjadi alat hiburan, tetapi juga sarana untuk menciptakan perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan ekonomi. Oleh karena itu, pendekatan yang bijak dalam menggunakan teknologi serta penerapan nilai-nilai positif di dunia digital harus terus didorong agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.