
Termapan – Wakil Menteri Agama H.R. Muhammad Syafii mengungkapkan arahan Presiden Joko Widodo terkait penyelenggaraan ibadah haji 2024 yang menekankan peningkatan kualitas layanan dengan tetap menjaga agar biaya haji tetap terjangkau. Menurut Syafii, Presiden Joko Widodo melihat adanya potensi untuk merasionalisasi sejumlah biaya dalam pelaksanaan haji. Dengan penerapan efisiensi, diharapkan kualitas layanan dapat ditingkatkan tanpa membebani jemaah dengan biaya yang terlalu tinggi.
Syafii menyampaikan bahwa arahan Presiden sangat jelas, yaitu: “Presiden menginginkan kualitas haji tahun ini lebih baik, namun beliau juga menyadari bahwa ada beberapa biaya yang bisa dipangkas. Dengan pengurangan biaya tersebut, pelayanan akan tetap optimal, namun biaya yang harus ditanggung oleh jemaah akan lebih rendah,” ujarnya saat memberi penjelasan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 29 Desember 2024.
Pemerintah telah memastikan bahwa penurunan biaya haji pada tahun 2024 kemungkinan besar akan terwujud. Namun, besaran pasti dari penurunan tersebut masih harus menunggu hasil rapat Panitia Kerja (Panja) DPR yang dijadwalkan pada akhir Desember 2024. “Penurunan biaya haji tahun ini hampir dipastikan. Namun, besaran penurunan tersebut masih akan ditentukan melalui rapat Panja,” tambah Syafii.
Meski angka pasti belum diumumkan, rencana pemerintah untuk menurunkan biaya haji mendapatkan perhatian serius. Kementerian Agama mengungkapkan bahwa rapat pembentukan Panja DPR akan diadakan pada 30 Desember 2024, dan keputusan final mengenai biaya haji akan ditetapkan setelah pertemuan tersebut.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, juga menegaskan bahwa penurunan biaya haji ini tidak hanya berfokus pada rasionalisasi biaya internal, tetapi juga mempertimbangkan faktor eksternal, seperti inflasi dan fluktuasi nilai tukar mata uang. Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya membersihkan penyimpangan dalam pengelolaan haji yang terjadi sebelumnya, dengan harapan hal ini dapat mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan.
“Tujuan utama kami adalah membuat haji lebih terjangkau dan dapat dijangkau oleh lebih banyak masyarakat. Melalui efisiensi yang dilakukan, kami berharap biaya haji bisa ditekan lebih rendah. Kami juga akan membersihkan segala bentuk penyimpangan dalam pengelolaan haji sebelumnya agar biaya dapat lebih ditekan,” ujar Nasaruddin Umar.
Dalam hal peningkatan kualitas layanan, Kementerian Agama juga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah memastikan bahwa seluruh petugas haji memiliki kompetensi dan profesionalisme yang memadai. Menurut Nasaruddin, salah satu masalah yang ditemukan dalam penyelenggaraan haji sebelumnya adalah kinerja petugas yang tidak maksimal.
“Tahun ini, kami tidak ingin lagi ada masalah seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pembimbing haji malah dibantu oleh jemaahnya. Itu tidak bisa diterima. Pembimbing dan pendamping haji harus benar-benar profesional dalam mendampingi jemaah,” tegas Nasaruddin.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa semua petugas di lapangan memiliki keahlian dan kemampuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan ibadah haji. Kualitas pelayanan yang baik sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan jemaah, mengingat haji merupakan ibadah yang istimewa dan memerlukan perhatian khusus.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap penyelenggaraan haji 2024 dapat berjalan lebih lancar, dengan biaya yang lebih terjangkau dan kualitas layanan yang lebih baik. Pemerintah juga berharap agar masyarakat semakin puas dengan pelayanan yang diberikan dan dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan penuh rasa damai.