
Termapan – Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyatakan bahwa proses negosiasi terkait Perjanjian Pasar Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) telah mencapai tahap finalisasi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara pembukaan pameran seni bertajuk “Rusia-Indonesia dalam Bingkai Seni” yang diselenggarakan di Pusat Ilmu dan Kebudayaan Rusia, Jakarta, pada Rabu.
Menurut Tolchenov, perjanjian tersebut sebenarnya sudah bisa segera ditandatangani, tetapi finalisasi naskah perjanjian masih terus dikerjakan agar semua aspek dapat disepakati dengan baik. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa negosiasi ini tidak hanya melibatkan Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) sebagai sebuah institusi, tetapi juga harus memperhitungkan kepentingan masing-masing negara anggota EAEU, yaitu Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
Setelah dokumen perjanjian tersebut selesai disusun dan mendapat persetujuan dari semua pihak, setiap negara anggota masih harus menyelesaikan prosedur internal masing-masing sebelum perjanjian tersebut bisa resmi ditandatangani.
Tolchenov juga menyebutkan bahwa jika perjanjian ini dapat dirampungkan sebelum bulan Juni, maka para pemimpin dari enam negara yang terlibat berpeluang untuk menandatanganinya langsung di Moskow. Hal ini bertepatan dengan rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Rusia.
Namun, jika pada periode tersebut perundingan belum selesai, maka waktu dan lokasi penandatanganan akan ditentukan kembali di kemudian hari. Meskipun demikian, Tolchenov optimistis bahwa setidaknya penyelesaian perundingan ini dapat diumumkan secara resmi ketika Presiden Prabowo berada di Rusia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menyampaikan laporan mengenai perkembangan perundingan I-EAEU FTA kepada Presiden Prabowo pada Selasa (18/3). Dalam laporannya, ia menyatakan bahwa negosiasi sudah hampir selesai dengan 14 dari 15 bab perjanjian telah dirampungkan.
Airlangga berharap bahwa seluruh perundingan dapat diselesaikan dalam sidang komisi bersama Indonesia dan Rusia yang dijadwalkan berlangsung pada 14–15 April 2025. Jika proses tersebut berjalan sesuai rencana, maka perjanjian ini diharapkan bisa ditandatangani dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia.
Selain negosiasi terkait I-EAEU FTA, Indonesia juga tengah mengupayakan perjanjian kerja sama ekonomi lainnya, seperti Perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (I-EU CEPA) serta proses masuknya Indonesia ke dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Trans-Pasifik (CPTPP).
Dengan semakin intensifnya upaya diplomasi ekonomi ini, diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saingnya di tingkat global melalui berbagai kerja sama strategis dengan mitra dagang internasional.