Ma’ruf Amin Ajak Kiai Ikut Berperan dalam Politik untuk Kemajuan Bangsa

Ma'ruf Amin mengingatkan para kiai untuk tidak mengabaikan politik

Termapan – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Ma’ruf Amin, mengingatkan para kiai dan tokoh agama agar tidak mengabaikan peran politik. Menurutnya, politik merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat memberi kontribusi besar bagi masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Ma’ruf Amin saat menghadiri acara silaturahim dengan para pengasuh pesantren di Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, Kudus, pada Jumat.

Ma’ruf Amin menegaskan bahwa tokoh agama, termasuk kiai, seharusnya tidak menyikapi politik sebagai sesuatu yang terpisah atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Ia mengingatkan bahwa para kiai memiliki peran strategis dalam memberikan warna dan nilai dalam politik, yang dapat berdampak pada arah kebijakan negara. “Janganlah abai terhadap politik, karena di sana kita bisa memberikan warna politik ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa para tokoh agama dan kiai seharusnya dapat mengambil peran dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, mulai dari ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hingga politik. Menurutnya, keterlibatan dalam politik tidak hanya sebatas memberikan suara dalam pemilihan umum, tetapi juga berperan dalam memastikan kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan nilai-nilai keimanan dan ajaran agama. “Jangan sampai politik itu tanpa nilai-nilai keimanan,” tegasnya.

Wapres Ma’ruf Amin juga mengingatkan agar politik yang dijalankan oleh para tokoh agama memiliki arah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan ajaran Allah SWT. Ia mencontohkan bagaimana Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, seorang tokoh ulama besar, memiliki peran penting dalam memimpin umat Islam dengan menekankan pentingnya peran kiai dalam memberikan arah dalam kebijakan yang dilandasi oleh prinsip ketuhanan.

Lebih lanjut, Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa dirinya sendiri diminta oleh para kiai untuk menjadi bagian dari Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan demikian, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menjalankan gerakan politik PKB dalam konteks yang lebih besar, yaitu untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin juga berpesan kepada para pengasuh pesantren untuk menjaga keharmonisan dalam berdakwah. Ia mengingatkan agar tidak ada perbedaan pendapat yang menyebabkan perpecahan di kalangan ulama. “Karena strategi berdakwah, tidak boleh ada perbedaan pendapat,” ujarnya.

Menurutnya, persatuan dan kesatuan di kalangan tokoh agama sangat penting, terutama dalam memberikan panduan kepada umat untuk hidup sesuai dengan ajaran agama, tanpa menimbulkan konflik atau perpecahan. Dalam hal ini, peran kiai dan pesantren sebagai lembaga pendidikan agama menjadi sangat strategis dalam membangun kedamaian dan kebersamaan di masyarakat.

Pernyataan Ma’ruf Amin ini menunjukkan bahwa politik dan agama tidak harus dipisahkan, tetapi justru dapat saling melengkapi. Keterlibatan para kiai dalam politik, menurut Ma’ruf Amin, bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan, tetapi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak para kiai dan tokoh agama untuk aktif berpartisipasi dalam menentukan arah politik yang lebih baik, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama yang mengutamakan keimanan, keadilan, dan kemaslahatan umat.

Dengan demikian, Ma’ruf Amin berharap agar tokoh agama, terutama para kiai, dapat berperan lebih aktif dalam kehidupan politik, baik di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih berlandaskan pada nilai-nilai moral dan spiritual yang luhur.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *