Pesawat Buatan China Masuki Pasar Afrika, Tingkatkan Konektivitas dan Efisiensi

Pesawat Buatan China Masuki Pasar Afrika

Termapan – Masuknya pesawat yang diproduksi di China ke dalam industri penerbangan Afrika diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah, mengurangi biaya operasional maskapai, serta mempercepat ekspansi armada penerbangan di benua tersebut. Seorang pejabat senior dalam industri penerbangan menyatakan bahwa kehadiran pesawat buatan China dapat menjadi solusi bagi maskapai Afrika yang ingin meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Menurut Abderahmane Berthe, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Maskapai Penerbangan Afrika (AAA), pesawat komersial yang diproduksi oleh industri penerbangan China telah mendapat pengakuan internasional berkat efisiensinya. Organisasi yang dipimpinnya merupakan asosiasi perdagangan maskapai penerbangan Afrika yang berbasis di Nairobi, ibu kota Kenya. Dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa (18/3) di sela-sela pertemuan Africa Advanced Air Mobility Symposium, Berthe menjelaskan bahwa pesawat buatan China dapat memberikan solusi bagi maskapai di Afrika untuk meningkatkan kinerja dan daya saing mereka.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari sejak Selasa tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, yang terdiri atas perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah, regulator penerbangan, serta berbagai maskapai penerbangan. Diskusi utama dalam acara ini berfokus pada pengembangan penggunaan drone serta pesawat listrik yang memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal, atau yang dikenal dengan istilah electric vertical takeoff and landing (eVTOL). Teknologi ini dinilai dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas di Afrika, terutama di wilayah yang sulit dijangkau oleh transportasi konvensional.

Berthe juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC) mengenai potensi kerja sama di sektor penerbangan Afrika. Dalam diskusi tersebut, ia menyatakan bahwa pesawat yang diproduksi oleh COMAC telah dilengkapi dengan teknologi mutakhir, menjadikannya sebagai opsi yang layak dipertimbangkan bagi maskapai Afrika yang ingin mencari alternatif dari pesawat buatan negara-negara Barat.

Keunggulan teknologi yang disematkan pada pesawat buatan China membuatnya semakin menarik bagi maskapai di Afrika. Selain efisiensi bahan bakar dan biaya perawatan yang lebih rendah, pesawat-pesawat ini juga dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai kondisi geografis, termasuk di wilayah dengan infrastruktur bandara yang terbatas.

Seiring dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara di Afrika, maskapai penerbangan di kawasan ini dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kapasitas mereka dengan tetap menjaga efisiensi operasional. Oleh karena itu, kehadiran pesawat buatan China yang menawarkan harga lebih kompetitif dibandingkan produk dari negara-negara Barat dapat menjadi solusi bagi maskapai-maskapai tersebut untuk terus berkembang.

Selain aspek teknologi dan efisiensi, hubungan dagang antara China dan Afrika yang terus meningkat juga menjadi faktor yang memperkuat kemungkinan penetrasi pesawat buatan China di pasar penerbangan Afrika. Selama beberapa tahun terakhir, China telah menjadi mitra ekonomi utama bagi banyak negara Afrika dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan transportasi.

Namun, meskipun pesawat buatan China mulai mendapatkan perhatian, maskapai Afrika tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk sertifikasi internasional serta ketersediaan suku cadang dan layanan purna jual. Keandalan pesawat dalam jangka panjang juga menjadi salah satu faktor utama yang akan menentukan apakah maskapai Afrika akan benar-benar beralih ke pesawat buatan China.

Ke depan, dengan semakin kuatnya kerja sama antara China dan Afrika dalam bidang penerbangan, industri penerbangan di benua ini diharapkan dapat mengalami pertumbuhan yang lebih pesat. Jika pesawat buatan China dapat membuktikan kinerjanya dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin maskapai Afrika akan semakin banyak yang mengandalkan teknologi penerbangan dari China untuk memperluas layanan mereka.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *